Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA – Petani sawit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sumringah karena meyakini harga tandan buah segar (TBS) bakal naik kembali.
Itu diyakini usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka lagi keran ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya mulai 23 Mei ini setelah sebelumnya ditutup per 28 April 2022.
“Alhamdulillah, akhirnya dibuka lagi oleh Pak Presiden, ini angin segar bagi kami petani, mudah-mudahan harga buah sawit naik lagi,” kata petani, Ahmad pada TribunSumsel.com, Minggu (22/5/2022).
Ia menyebut saat Presiden melarang ekspor CPO, harga TBS sawit di tingkat petani anjlok karena pabrik kelapa sawit (PKS) menurunkan harga beli lantaran stok mereka melimpah.
Dari sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang sejarah di daerah ini mencapai Rp 3.500 per kilogram (kg), lalu turun perlahan hingga anjlok di bawah Rp 1.000 per kg.
“Sudah enak-enak harga tiga ribuan terus turun sampai anjlok terjun bebas, sampai ada pengepul beli di bawah seribu, karena mungkin PKS beli seribu,” ujar Ahmad.
Baca juga: Rugi Karena Pupuk Mahal ,Pemilik Kebun di Empat Lawamg Gembira Rencana Dibuka Lagi Ekspor Sawit
Baca juga: Ekspor CPO-Minyak Goreng Boleh Lagi, Petani Sawit di Muratara: Memang Itu Tuntutan Kami
Petani sawit lainnya, Irlan mengatakan saat harga TBS anjlok, ia sengaja tidak panen dan membiarkan buah sawit di kebunnya membusuk di batang.
“Bagaimana mau panen, harga anjlok, belum upah panen, upah melangsir, ya gimana lagi kita mau dapat, biarlah busuk di batang,” katanya.
Ia mengaku biasanya panen buah sawit setiap dua pekan, namun menjadi lesu karena dinilai tak sebanding lagi antara harga TBS dan biaya panen.
Ia juga mengaku tidak bisa merawat kebunnya dengan baik akibat dari anjloknya harga TBS, apalagi harga pupuk dan racun rumput melambung tinggi.
“Pupuk mahal, racun mahal, bagaimana kami mau merawat kebun. Kita panen juga mau dijual tidak ada yang beli, RAM (pengepul) tutup, tidak mau beli karena buah mereka melimpah,” katanya.
Kini ia sumringah setelah melihat berita di televisi dan media online bahwa Presiden Jokowi membolehkan lagi ekspor CPO dan produk turunannya.
“Alhamdulillah dibuka lagi ekspor, kalau harga saat ini memang masih belum naik, mungkin sudah tanggal 23 Mei ini naik lagi sampai tiga ribuan lagi,” yakinnya.
