Baturaja, HanTer – Akhirnya setelah tak bisa dihindari, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menetapkan status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) memasuki musim kemarau tahun 2022 ini.
“Penetapan status siaga ini, mengingat OKU salah satu daerah di Sumsel yang rawan terjadi karhutla saat musim kemarau,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu, Amzar Kristopa didampingi Manager Pusdalops, Gunalfi.
Dikutip dari Antara, Rabu (13/4), berdasarkan siklus normal suhu udara di Kabupaten OKU tertinggi setiap tahunnya terjadi pada bulan September-Oktober dengan curah hujan dibawah normal atau lebih rendah dari biasanya.
Namun, pada dasarian ini musim kemarau diprediksi terjadi pada awal Mei 2022 yang berpotensi menimbulkan karhutla di daerah itu.
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya telah menetapkan status siaga agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Selain itu, BPBD OKU juga telah memasang rambu peringatan bencana alam di daerah rawan karhutla dan bencana banjir di wilayah itu.
“Ada dua rambu yang dipasang yaitu peringatan bencana kebakaran hutan dan lahan dan bencana banjir,” katanya.
Dia menjelaskan, rambu-rambu peringatan dini bencana alam tersebut disebar di dua kecamatan yaitu rambu karhutla di Kecamatan Sosoh Buay Rayap, sedangkan rambu peringatan dini banjir dipasang di Kecamatan Lubuk Batang.
“Dua kecamatan ini merupakan salah satu daerah paling rawan bencana karhutla dan banjir di Kabupaten OKU yang terjadi hampir setiap tahun,” jelasnya. Ant