Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membawa kabar baik soal Omicron di tengah lonjakan kasus. Rupanya, pasien Omicron yang dirawat inap di rumah sakit masih didominasi gejala COVID-19 ringan bahkan tanpa gejala.
“Yang kasusnya berat, sedang kritis, membutuhkan oksigen itu sekitar 8 persen-an,” ungkap Menkes dalam konferensi pers Senin (31/1/2022).
Jika dirinci, ada sekitar 90 persen yang positif Omicron bergejala ringan hingga tanpa gejala dirawat di RS, 35 persen hingga 45 persen tanpa gejala. Adapun pasien Omicron bergejala ringan berkisar 50 persen.
Meski data ini menjadi pertanda baik, Menkes menekankan masih banyak ketidakpastian terkait Omicron yang belum diketahui hingga kini. “Jangan jumawa,” pesannya.
Kabar baik lainnya adalah angka kesembuhan infeksi Omicron jauh lebih tinggi ketimbang COVID-19 varian Delta. Begitu juga dalam masa pemulihan.
Karenanya, Menkes Budi kembali mengingatkan pasien Omicron bergejala ringan dan positif tanpa gejala sebaiknya menjalani perawatan di rumah saja. Jika pasien tak mengeluhkan gejala sedang atau berat, disertai dengan saturasi oksigen yang normal, tandanya tak ada kebutuhan mendesak untuk dibawa ke rumah sakit.
Di sisi lain, Menkes menekankan sudah ada 5 pasien Omicron yang meninggal dunia. Kelima pasien tersebut didominasi berusia lansia dan belum divaksinasi lengkap.
“5 pasien Omicron meninggal, kebanyakan dari mereka lansia dan belum divaksinasi,” tutupnya sembari mengingatkan untuk segera divaksinasi.
Simak Video “Ancang-ancang Pemerintah Antisipasi Lonjakan Omicron“
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)