TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA – Pengendara mengeluhkan proyek peningkatan jalan Mandi Angin- Aringin di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Proyek yang berada di wilayah perbatasan antara Kecamatan Karang Dapo dan Kecamatan Rawas Ilir itu disebut-sebut menyusahkan orang banyak.
Pasalnya peningkatan jalan itu saat ini sedang dilakukan penimbunan tanah.
Pengendara mengeluh karena kendaraannya sulit melintas akibat terjebak lumpur hingga membuat kemacetan panjang.
Apalagi akses melewati proyek ini hanya disediakan satu jalur saja.
Padahal ini merupakan satu-satunya akses warga antar kecamatan sehingga ramai kendaraan yang melintas setiap harinya.
“Ini lagi musim hujan ditimbun tanah merah, jalurnya cuma satu, yang lewat banyak, rebutan, tidak ada yang ngatur pula, kacau,” kata sopir mobil, Rizal, Selasa (9/11/2021).
Menurut dia, bila tidak ada yang mengatur lalu lintas kendaraan di proyek tersebut, maka setiap hari terjadi kemacetan.
Pengendara yang emosi dikhawatirkan akan berimbas pada bangunan yang sedang dikerjakan seperti dijahili atau dirusak.
“Kalau tidak ada yang ngatur jalan susah pasti macet terus karena jalurnya cuma satu, sedangkan jalur satunya lagi tertimbun tanah,” kata dia.