TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS – Merasa iba dengan nasib pendidikan anak-anak Dusun Sri Pengantin Desa Pasenan Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu TerawasMusi Rawas, Muhammad Yahya (48) terpanggil untuk menjadi guru honor SDN diwilayah itu.
Pada awal 2000-an dikisahkan Muhammad Yahya dia mendapat informasi sudah lebih dari satu tahun anak-anak SDN Dusun Sri Pengantin tak bersekolah, karena tidak ada guru yang mau mengajar di sana.
Cerita tentang tidak ada guru yang mengajar anak-anak Dusun Sri Penganten, dia dengar dari seorang pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas, pada tahun 2004. Saat itu, 17 tahun silam, sang pegawai dari Dinas Pendidikan memanggilnya dan memintanya untuk menjadi guru honor dan mengajar di SDN Dusun Sri Pengantin. Dia yang memiliki ijazah SMA dianggap cukup mumpuni untuk mengajar anak-anak SD di Sri Pengantin.
“Saat itu sekitar tahun 2004, ada orang dari Dinas Pendidikan, meminta saya untuk mengajar SD di Dusun Sri Pengantin. Katanya di SD di situ, sudah lebih setahun tidak ada guru yang ngajar. Waktu itu saya masih bujangan, umur sekitar 30-an tahun. Karena merasa terpanggil, maka saya nyatakan siap untuk mengajar anak-anak di SDN Dusun Sri Pengantin,” tutur Muhammad Yahya, dalam satu kesempatan perjumpaan dan berbincang dengan Sripoku.com, di Dusun Sri Pengantin belum lama ini.
Dia menyadari, mengajar di dusun terpencil seperti Sri Pengantin bukan hal yang mudah. Apalagi Dusun Sri Pengantin bukanlah wilayahnya. Karena dia berasal dari Desa Karang Panggung Kecamatan Selangit Kabupaten Musirawas. Sementara Dusun Sri Pengantin masuk dalam wilayah Kecamatan STL Ulu Terawas.
Selain itu, untuk mencapai Dusun Sri Pengantin hanya bisa dilalui dengan perjalanan sungai naik motor ketek (perahu bermesin) dengan jarak tempuh sekitar satu jam dari Desa Pasenan. Memang, dari desanya (Karang Panggung) bisa lewat jalur darat ke Dusun Sri Pengantin.
Namun jalur darat ini bukan jalan umum, tapi jalan setapak menembus kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan areal perkebunan warga dengan medan yang sulit. Jarak jalur darat dari Desa Karang Panggung Kecamatan Selangit ke Dusun Sri Pengantin Desa Pasenan Kecamatan STL Ulu Terawas sekitar 6-7 KM.
Namun karena tekadnya sudah bulat, meski dengan keterbatasan fisik (disabilitas) yang dimiliki, dia pun dengan hati lapang berangkat ke Dusun Sri Pengantin untuk mengajar anak-anak di sana.
Diceritakan, gedung SDN Sri Pengantin tempatnya mengajar awalnya adalah satu ruangan berdinding papan terletak d ipinggir perkebunan karet masyarakat. Di awal dia mengajar, jumlah muridnya hanya 30 orang, dari kelas 1 sampai kelas 6.
“Maka saat itu saya berfikir memang wajar saja orang tidak mau mengajar, apalagi bagi orang luar daerah, tidak betah. Karena letaknya jauh terpencil dan sulit dijangkau, fasilitasnya juga sangat terbatas,” ucapnya.