Jakarta, Gatra.com – Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal mengecam kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah pada sejumlah daerah. Mustafa mendesak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kepolisian melakukan penegakan hukum kepada pelaku dugaan kekerasan.
“Saya meminta Kemendikbudristek dan Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus-kasus tersebut. Kita harus menciptakan lingkungan pendidikan yang memberikan ketenangan, keamanan dan kenyamanan kepada para anak didiknya untuk belajar. Hukum harus ditegakkan, ujar Mustafa dalam keterangannya, Ahad (7/11).
Mustafa menambahkan, kekerasan di dunia pendidikan baru-baru ini meningkat sejak dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dari catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), beeberapa kekerasan di lingkungan pelajaran itu antaranya adalah tawuran antar murid SMA di Kota Bogor yang menewaskan satu orang. Kemudian seorang murid SD di Musi Rawas, Sumatera Selatan dikeroyok 4 murid lain yang mengakibatkan korban terancam lumpuh.
Ada lagi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, seorang guru diduga melakukan kekerasan seksual. Lalu di Batam, Kepulauan Riau, akibat pelanggaran kedisiplinan, belasan siswa SMK Penerbangan diduga mengalami kekerasan, dikurung pihak sekolah di dalam sel.
Kemudian yang terbaru, di Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) seorang guru menganiaya siswa karena tidak membuat tugas hingga tewas, setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit