TRIBUNSUMSEL.COM, EMPAT LAWANG – Pada musim penghujan petani karet di Kabupaten Empat Lawang alami kendala pada produksi getah karet, hal tersebut berdampak langsung sehingga pada pendapatan mereka.
Jailani (50) petani karet di Kawasan Tebing Tinggi mengatakan produksi getah karet di musim penghujan jauh lebih sedikit karena banyak getah karet terbawa air hujan.
“Biasanya waktu belum selesai menyadap hujan turun otomatis getahnya jadi ikut terbawa air hujan itu,” Katanya, Kamis (11/11/2021).
Ia juga bercerita jika kondisi cuaca panas dalam waktu satu pekan panen bisa mencapai 100 kilo gram, sedangkan saat seperti ini hanya dapat setengahnya saja kadang kurang.
“Pernah saya siasati dengan cara menambahkan cuka dan tawas pada batang karet yang telah disadap agar getahnya lebih cepat membeku tapi tetap masih kurang maksimal,” Keluhnya.
Senada Barsyah (45), petani karet yang lain ikut keluhkan musim penghujan yang mengurangi produksi getah karet.
“Biasanya saya lihat cuaca dulu kalau hujannya pagi maka saya turun ke kebun karet sorenya agar hasilnya lebih maksimal,” Katanya.
Baca juga: Oknum Sat Pol PP Desa di Empat Lawang Edarkan Narkoba, Ditembak Kaki Saat Coba Kabur dari Polisi
Ia menambahkan saat ini petani karet sudah sedikit kembali menyadap di kebun-kebun karena harga terbaru sudah naik menjadi Rp 8.000 per kilogram, sebelumnya harganya Rp 6.000 per kilogram.
“Harga getah karet mulai merangkak naik namun masih belum stabil karena biasanya harga suka tiba-tiba terjun bebas,” Tutupnya.